Kampung Pelangi, Wilayah Padat dan Kumuh di Semarang di Sulap Jadi Tujuan Wisata yang Mendunia
Semarang, CN.com - Tidak lengkap rasanya ke semarang tanpa mengunjungi tempat-tempat wisata yang murah dan menarik perhatian salah satunya kampung pelangi. Kampung Pelangi yang berada di jalan Dr.Sutomo Wonosari, Semarang, Jawa Tengah. Menarik perhatian Sejak viral di media sosial dan menjadi salah satu destinasi wisatawan baik lokal maupun luar negeri untuk mengunjunginya.
Sebuah desa yang berada dilereng bukit dan tepat dilintasi sebuah sungai kecil dibawahnya. Dulunya sebelum menjadi desa dengan warna pelangi, desa ini terkesan kumuh dan suram dengan masyarakatnya dari golongan kurang mampu dan menengah kebawah. Apalagi air sungainya yang hitam dan penuh sampah. Hal inilah yang menjadikan wilayah tersebut dijadikan obyek wisata dan oleh Pemerintah Kota Semarang disulap sedemikian rupa menjadikan nya indah tanpa harus menggusur rumah warga dan menata seluruh pedagang kembang dengan membangun pasar dan tempat yang layak.
Informasi yang di dapat oleh seorang tour guide yang membawa rombongan ASN dan Wartawan Unit Pemko Medan saat mengunjungi tempat tersebut pada Rabu,(28/11/2018). Mengatakan Pemkot semarang menganggarkan dana sebesar Rp.9,6 Milyar rupiah untuk merenovasi desa tersebut secara besar-besaran.
Renovasi selesai Desember 2016, baru pemerintah merasa keindahan pasar ini tidak didukung oleh kampung di belakangnya. Saat itulah tercetus ide agar Gunung Brintik juga turut dipercantik, ujar Roni kepada para ASN dan Wartawan Unit Pemko Medan tersebut.
“Karena tak semua rumah di sana tergolong miskin, anggaran pemerintah tidak bisa digunakan. Namun, mereka berhasil mengumpulkan dana Rp 3 miliar dari berbagai sumber termasuk CSR, sumbangan, dan uang pribadi. Pertengahan April 2017, rumah-rumah penduduk mulai dicat. Hingga pertengahan tahun, sudah 400-an rumah yang mendapat sentuhan kuas dan mungkin akan terus bertambah lagi.” Ujarnya.
Usaha perbaikan ini ternyata membuahkan hasil. Selang sebulan setelah pengecatan pertama, gambar Kampung Pelangi Semarang viral di media sosial. Banyak kaum muda yang mengunggah foto berlatarkan wajah baru Gunung Brintik.
Selain itu, pemerintah Kota Semarang juga membangun kampung yang diberinama kampung asmara, dan ternyata menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi oleh kaum muda-mudi.
“Ini sangat istimewa, sangat kreatif. Desa biasanya terlihat polos tapi sekarang ada banyak tempat bagus untuk berfoto,” Maya Susanti, seorang pengunjung lokal.
Seorang warga. Yosep Tri Prawoko mengatakan, setiap gang telah menjadi tempat favorit pemotretan. Tak hanya wisatawan saja yang merasakan kebahagiaan, penduduk desa pelangi pun menikmati hasil keindahan ini. Dengan banyaknya pengunjung, membuat warga desa meletakkan tempat-tempat sampah agar desa pelangi tetap terlihat bersih.
Sebenarnya, desa pelangi ini, mengikuti cara desa di Brazil yang memberi warna warni pada desanya. Tetapi ternyata di Indonesia tak hanya Wonosari, Semarang saja yang punya desa pelangi ada sembilan desa lainnya yang memiliki desa pelangi yakni Desa Wisata Bejalen, Ambarawa, Kampung Warna-warni Code, Yogyakarta; Kampung Bulak, Kenjeran, Surabaya; Kampoeng Kelir Kroman, Gresik; Kampung Penas, Cipinang Selatan, Jakarta Timur; Kampung Wisata Jodipan, Malang; Kampung Wisata Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Kampung Wisata Teluk Seribu, Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kampung Sungai Kalilo, Banyuwangi.
Ada banyak pelajaran dan harapan dari studi komperatif, ASN dan Wartawan Pemko Medan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Medan, serta dapat mengedukasi masyarakat Kota Medan agar mau berbenah untuk menjadikan kota medan menjadi salah satu kota tujuan wisata seperti semarang dan beberapa daerah lainnya yang sudah berbenah mengubah suatu desa nya jadi tempat wisata. (bm)
Sebuah desa yang berada dilereng bukit dan tepat dilintasi sebuah sungai kecil dibawahnya. Dulunya sebelum menjadi desa dengan warna pelangi, desa ini terkesan kumuh dan suram dengan masyarakatnya dari golongan kurang mampu dan menengah kebawah. Apalagi air sungainya yang hitam dan penuh sampah. Hal inilah yang menjadikan wilayah tersebut dijadikan obyek wisata dan oleh Pemerintah Kota Semarang disulap sedemikian rupa menjadikan nya indah tanpa harus menggusur rumah warga dan menata seluruh pedagang kembang dengan membangun pasar dan tempat yang layak.
Informasi yang di dapat oleh seorang tour guide yang membawa rombongan ASN dan Wartawan Unit Pemko Medan saat mengunjungi tempat tersebut pada Rabu,(28/11/2018). Mengatakan Pemkot semarang menganggarkan dana sebesar Rp.9,6 Milyar rupiah untuk merenovasi desa tersebut secara besar-besaran.
Renovasi selesai Desember 2016, baru pemerintah merasa keindahan pasar ini tidak didukung oleh kampung di belakangnya. Saat itulah tercetus ide agar Gunung Brintik juga turut dipercantik, ujar Roni kepada para ASN dan Wartawan Unit Pemko Medan tersebut.
“Karena tak semua rumah di sana tergolong miskin, anggaran pemerintah tidak bisa digunakan. Namun, mereka berhasil mengumpulkan dana Rp 3 miliar dari berbagai sumber termasuk CSR, sumbangan, dan uang pribadi. Pertengahan April 2017, rumah-rumah penduduk mulai dicat. Hingga pertengahan tahun, sudah 400-an rumah yang mendapat sentuhan kuas dan mungkin akan terus bertambah lagi.” Ujarnya.
Usaha perbaikan ini ternyata membuahkan hasil. Selang sebulan setelah pengecatan pertama, gambar Kampung Pelangi Semarang viral di media sosial. Banyak kaum muda yang mengunggah foto berlatarkan wajah baru Gunung Brintik.
Selain itu, pemerintah Kota Semarang juga membangun kampung yang diberinama kampung asmara, dan ternyata menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi oleh kaum muda-mudi.
“Ini sangat istimewa, sangat kreatif. Desa biasanya terlihat polos tapi sekarang ada banyak tempat bagus untuk berfoto,” Maya Susanti, seorang pengunjung lokal.
Seorang warga. Yosep Tri Prawoko mengatakan, setiap gang telah menjadi tempat favorit pemotretan. Tak hanya wisatawan saja yang merasakan kebahagiaan, penduduk desa pelangi pun menikmati hasil keindahan ini. Dengan banyaknya pengunjung, membuat warga desa meletakkan tempat-tempat sampah agar desa pelangi tetap terlihat bersih.
Sebenarnya, desa pelangi ini, mengikuti cara desa di Brazil yang memberi warna warni pada desanya. Tetapi ternyata di Indonesia tak hanya Wonosari, Semarang saja yang punya desa pelangi ada sembilan desa lainnya yang memiliki desa pelangi yakni Desa Wisata Bejalen, Ambarawa, Kampung Warna-warni Code, Yogyakarta; Kampung Bulak, Kenjeran, Surabaya; Kampoeng Kelir Kroman, Gresik; Kampung Penas, Cipinang Selatan, Jakarta Timur; Kampung Wisata Jodipan, Malang; Kampung Wisata Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Kampung Wisata Teluk Seribu, Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kampung Sungai Kalilo, Banyuwangi.
Ada banyak pelajaran dan harapan dari studi komperatif, ASN dan Wartawan Pemko Medan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Medan, serta dapat mengedukasi masyarakat Kota Medan agar mau berbenah untuk menjadikan kota medan menjadi salah satu kota tujuan wisata seperti semarang dan beberapa daerah lainnya yang sudah berbenah mengubah suatu desa nya jadi tempat wisata. (bm)
