Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin simulasi penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli Jl.Multatuli No.1 Medan, Kamis 02/04/20 (CNC/ist) |
MEDAN,
CAHAYANEWS.COM – Rumah Sakit (RS) Martha Friska yang berada
di Jalan Multatuli Medan resmi mulai beroperasi untuk menampung pasien
Covid-19, Kamis (2/4). Dengan 110 ruang isolasi yang dimiliki, diharapkan dapat
mempercepat penanganan wabah Covid-19 di daerah ini.
Pada kesempatan itu, Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memantau langsung kesiapan RS dan
mengikuti simulasi penanganan pasien. Didampingi Asisten Pemerintahan Arsyad
Lubis, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Hasibuan, Kasatpol PP Sumut Suriadi Bahar serta
Koordinator Pelayanan Medis Gugus Tugas Provinsi Sumut Handoyo dan Restusi
Saragih, Gubernur memulai peninjauan dari seluruh aspek seperti keamanan,
kebersihan, sterilisasi lokasi dan lainnya.
“Kita berharap semua berjalan
dengan benar, sehingga rakyat kita yang membutuhkan bisa kita tangani. Selama
ini kita kekurangan APD dan tenaga profesional untuk menangani pasien Covid-19
dan hari ini sudah kita lengkapi semua. Saya berharap semua sudah bisa
ditangani di sini,” ujarnya.
Adapun ruangan yang tersedia
di RS Martha Friska Multatuli sebanyak 110 kamar. Berikutnya, akan dibuka pula
120 kamar di RS Martha Friska Brayan dengan harapan dapat mempercepat
penanganan pasien Covid-19. “Kalau masih tak cukup, akan kita buka terus di RS
lain,” jelas Edy.
Ditanya perihal kelengkapan
APD, Edy mengatakan bahwa untuk RS Martha Friska Multatuli dan Brayan sudah
lengkap. Sedangkan untuk pasokan APD yang berikutnya sudah dibeli dan sedang
dalam perjalanan untuk didatangkan ke Sumut. “Negara-negara yang lain sedang lockdown,
jadi memang susah melakukan impor barang-barang APD ini,” ucapnya.
Edy juga memberi motivasi
kepada seluruh tenaga medis, administrasi dan petugas keamanan yang bertugas.
“Kalian adalah garda terdepan, rakyat membutuhkan kalian, semangat dan laksanakan
SOP penanganan pasien Covid-19 agar kalian jangan sampai ikut terpapar,” kata
Edy, sembari menyampaikan bahwa setiap petugas akan memperoleh insentif yang
layak sesuai ketentuan dari Surat Edaran Kementerian Keuangan.
Simulasi dipimpin
langsung Koordinator Pelayanan Medis Gugus Tugas Provinsi Sumut Handoyo.
Gerbang RS hanya dibuka untuk ambulans yang membawa pasien. Ambulans kemudian
disambut petugas medis yang memakai APD lengkap, menurunkan pasien untuk dibawa
ke ruang perawatan oleh dokter umum, dokter spesialis dan dua perawat dengan
APD lengkap untuk menangani pasien.
“Satukan pikiran dan hati.
Sesuai arahan Bapak Gubernur, kita disiplin dan lakukan SOP penanganan pasien
dengan benar agar tidak ikut terpapar Covid-19. Tidak ada keluarga pasien yang
boleh ikut, kecuali pasien anak-anak di bawah umur. Boleh ditunggui hanya satu
anggota keluarga dan tidak boleh berganti,” tutur Handoko, menyampaikan
satu demi satu protokol tugas kepada seluruh tim medis, administrasi dan
kemananan. (CNC/Beng)