Menurut Dedy Aksyari politisi asal partai Gerindra, sembari melihat foto kerumunan mengatakan, kejadian tersebut seharusnya bisa diantisipasi oleh panitia pelaksana agar tidak menimbulkan antrian kerumunan dan berpotensi memunculkan kluster Covid-19.
Dedy menuturkan, seharusnya teknis pelaksanaan vaksinasi tersebut dikelola dengan manajemen yang sederhana.
Misalkan, ungkap Dedy, dibuat durasi waktu yang terstruktur dari jam 9.00 sampai jam 10.00 Wib, dengan menerapkan jarak antrian 150 orang.
“Bisa juga merekrut pelaksana dengan vaksinasi ” Door to Door”, jelas Dedy Aksyari sembari mengharapkan agar pelaksanaannya lebih efektif dengan pola manajemen sederhana.
Dirinya juga mengharapkan ada inovasi setiap pelaksana vaksinasi kepada masyarakat yang bersifat edukasi, seperti, “Kamu di rumah saja kami yang datang”, ujarnya
“Harus dibatasinlah jumlah orangnya, entar bisa kacau,” kata Dedy.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat menanggapi terkait kerumunan saat vaksinasi massal tidak menampik hal tersebut.
“Kami kerja untuk masyarakat yang sangat antusias ingin mendapatkan vaksin, dan menghargai antusias warga yang ingin divaksin,” ungkap Hadi dalam keterangan tertulis melalui pesan singkat Whatsapp.
Hadi mengatakan pelaksana vaksinasi berusaha memfasilitasi masyarakat yang ingin dan antusias ingin divaksin.
“Kami ingin pandemi segera berakhir agar semua kembali normal,” harap Hadi agar pandemi cepat berakhir. (CNC/01)
