CIANJUR, CAHAYANEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 539 triliun kepada 74.800 desa di seluruh Tanah Air sejak 2015 hingga kini.
Dari anggaran dana desa tersebut, ia menyebut sudah terbangun 326 ribu kilometer jalan desa.
Hal itu disampaikan presiden saat meresmikan pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi, Cianjur.
" Pak kok panjang sekali pak, tapi itu setiap desa hanya beberapa hanya lima kilo karena kita punya desa 74.800, kalau selesai 326 dibagi hanya kira-kira 4 sampai 5 kilo per desa, masih sangat pendek sekali itu," sebutnya.
Selain itu, dana desa tersebut juga digunakan untuk pembangunan 6.400 embung desa. Presiden meminta agar pembangunan-pembangunan tersebut di cek di tiap desa.
Jika ada desa yang tidak melakukan pembangunan baik jalan maupun embung atau irigasi, ia menduga terjadi banyak korupsi di desa tersebut.
" Coba nanti bapak ibu sekalian yang ada di desa, para da’i, coba dicek bener ndak angka-angka ini yang saya sampaikan. Ada jalan desa baru gak, ada embung gak, ada irigasi baru gak, kalau ndak berarti banyak yang korup disitu," terangnya.
Ia pun menyebutkan bahwa akan mengirimkan tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa desa-desa yang tidak melakukan pembangunan.
Sebab, menurutnya, pemerintah telah menyalurkan dana sebesar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar ke seluruh desa setiap tahunnya.
" Akan saya turunkan BPK, BPKP cek kalau gak ada. Karena hampir setiap tahun kurang lebih Rp 1 sampai Rp 2 miliar dikirimkan ke desa-desa. Jadi kalau gak jadi barang, kepala desanya diciduk," imbuhnya.
Ia juga mengatakan dana desa yang disalurkan pemerintah juga digunakan untuk membangun pasar desa. Hingga saat ini, sudah ada 14 ribu pasar desa yang telah selesai dibangun.
" Bapak ibu, coba lihat cek ada gak barangnya yang namanya pasar desa, kalau gak ada hati-hati kepala desanya," tandasnya. (CNC/BK1)