Pemko Jangan Kalah Dengan Pengusaha Papan Reklame Nakal
Medan,CN.com - Anggota DPRD Medan Roby Barus menilai Pemerintah Kota Medan gagal dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak reklame. Target 2017 yang diproyeksikan sebesar Rp94.352.375.000 namun yang terealisasi hanya Rp18.678.272.783,07 atau 19,80 persen.
"Ini namanya jauh dari target," kata Roby kepada wartawan di Medan, Rabu (18/04/2018).
Roby mengatakan potensi PAD dari pajak reklame sebenarnya cukup besar. Fakta itu bisa dilihat dengan menjamurnya papan reklame di Kota Medan. Justeru realisasi perolehan PAD malah menjadi paradoks jika melihat Kota Medan bagaikan hutan reklame. Bahkan perolehan PAD reklame pernah di bawah 10 persen.
"Ini bukti kinerja Pemko Medan sangat lemah dalam pencapaian PAD dari pajak reklame," katanya.
Roby berharap Pemko Medan jangan pernah kalah dengan pengusaha-pengusaha nakal yang mencoba mencari-cari dalih guna menghindari kewajibannya membayar pajak reklame.
Dia menyarankan Pemko melakukan koordinasi dengan penegak hukum atau melakukan MoU dalam menindak pengusaha reklame nakal yang ingin pengemplang pajak. "Prinsipnya, Pemko jangan pernah kalah kepada pengusaha reklame nakal," katanya. (b)
"Ini namanya jauh dari target," kata Roby kepada wartawan di Medan, Rabu (18/04/2018).
Roby mengatakan potensi PAD dari pajak reklame sebenarnya cukup besar. Fakta itu bisa dilihat dengan menjamurnya papan reklame di Kota Medan. Justeru realisasi perolehan PAD malah menjadi paradoks jika melihat Kota Medan bagaikan hutan reklame. Bahkan perolehan PAD reklame pernah di bawah 10 persen.
"Ini bukti kinerja Pemko Medan sangat lemah dalam pencapaian PAD dari pajak reklame," katanya.
Roby berharap Pemko Medan jangan pernah kalah dengan pengusaha-pengusaha nakal yang mencoba mencari-cari dalih guna menghindari kewajibannya membayar pajak reklame.
Dia menyarankan Pemko melakukan koordinasi dengan penegak hukum atau melakukan MoU dalam menindak pengusaha reklame nakal yang ingin pengemplang pajak. "Prinsipnya, Pemko jangan pernah kalah kepada pengusaha reklame nakal," katanya. (b)