Wali Kota Letakkan Batu Pertama Pembangunan 'Little India Gate'
CN.com – Medan | Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meletakkan batu pertama pembangunan 'Little India Gate' di persimpangan Jalan Zainul Arifin - T Umar, Medan, Ahad (18/02/2018).
Eldin dalam kesempatan itu mengapresiasi usaha masyarakat dalam mewujudkan pembangunan 'Little India Gate' tersebut. Tapi, kata dia, 'Little India Gate' itu bukan berarti gerbang pembatas hubungan antar etnis di Medan melainkan sebagai perekat hubungan tali persaudaraan antar umat dab etnis di Kota Medan.
“Gerbang ini sebuah perwujudan eksistensi warga etnis India yang telah sekian lama berakulturasi ke dalam budaya lokal. Di Medan, ini juga menjadi cerminan wujud toleransi yang tinggi antar warga kota,” kata Eldin.
Hadir di sana Konsul Jendral India Dr Shalia Shah, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Dandim 0201/BS Kol Inf Bambang Herqutanto, Ketua DPRD Medan Jhon Hendri Hutagalung, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli dan tokoh masyarakat H Syamsul Arifin.
Eldin menyebutkan, Medan sebagai kota berbilang kaum tidak pernah membatasi siapa pun yang ingin menjadi bagian dari sejarah kota ini. Selain delapan suku asli yang menjadi penghuni awal Provinsi Sumatera Utara, Medan juga dipenuhi oleh suku pendatang antara lain Jawa, Minangkabau, China, dan tentunya juga India. Kini Medan telah menjadi kota multikultural yang tinggi nilai toleransinya.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Syamsul Arifin berharap agar pembangunan 'Little India Gate' terus berlanjut. “Start memang mudah, mencapai finish yang perlu semangat, kerja keras, dan komitmen yang kuat,” kata Syamsul.
Sementara Ketua Gema Sadhana AS Kobalen menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Wali Kota Medan karena telah menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan gate ini.
"Sejak masa Bapak Dzulmi Eldin, acara keagamaan maupun kebudayaan India mendapat perhatian yang cukup baik. Ini kami rasakan dampaknya dan akan terus kami kenang,” ungkapnya. (bm)
Eldin dalam kesempatan itu mengapresiasi usaha masyarakat dalam mewujudkan pembangunan 'Little India Gate' tersebut. Tapi, kata dia, 'Little India Gate' itu bukan berarti gerbang pembatas hubungan antar etnis di Medan melainkan sebagai perekat hubungan tali persaudaraan antar umat dab etnis di Kota Medan.
“Gerbang ini sebuah perwujudan eksistensi warga etnis India yang telah sekian lama berakulturasi ke dalam budaya lokal. Di Medan, ini juga menjadi cerminan wujud toleransi yang tinggi antar warga kota,” kata Eldin.
Hadir di sana Konsul Jendral India Dr Shalia Shah, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Dandim 0201/BS Kol Inf Bambang Herqutanto, Ketua DPRD Medan Jhon Hendri Hutagalung, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli dan tokoh masyarakat H Syamsul Arifin.
Eldin menyebutkan, Medan sebagai kota berbilang kaum tidak pernah membatasi siapa pun yang ingin menjadi bagian dari sejarah kota ini. Selain delapan suku asli yang menjadi penghuni awal Provinsi Sumatera Utara, Medan juga dipenuhi oleh suku pendatang antara lain Jawa, Minangkabau, China, dan tentunya juga India. Kini Medan telah menjadi kota multikultural yang tinggi nilai toleransinya.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Syamsul Arifin berharap agar pembangunan 'Little India Gate' terus berlanjut. “Start memang mudah, mencapai finish yang perlu semangat, kerja keras, dan komitmen yang kuat,” kata Syamsul.
Sementara Ketua Gema Sadhana AS Kobalen menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Wali Kota Medan karena telah menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan gate ini.
"Sejak masa Bapak Dzulmi Eldin, acara keagamaan maupun kebudayaan India mendapat perhatian yang cukup baik. Ini kami rasakan dampaknya dan akan terus kami kenang,” ungkapnya. (bm)