DPRD Medan Terima Kaduan Terkait Ada Dua SDN Cuma Miliki Tiga Lokal
Medan, CN.com - Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai ‘kecolongan’ karena ada dua sekolah hanya memiliki 3 lokal dan dibagi dua menjadi 6 ruangan belajar. Kondisi ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri 060959 dan Sekolah Dasar Negeri 060961 di Belawan, Medan Utara.
Hal itu terungkap pada rapat dengar pendapat Komisi B DPRD Medan dengan kepala sekolah se-Kecamatan Medan Belawan, Senin (25/03/2019).
Kondisi dua sekolah yang begitu memprihatinkan itu terungkap saat Ketua Komisi B Bahrumsyah memimpin rapat. Rapat itu sendiri membahas alokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Bahrumsyah terlihat kaget ketika mendengar masih ada sekolah dasar negeri di kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya ini yang sangat memprihatinkan.
"Jelas-jelas Pemko Medan 'kecolongan'," kata Bahrumsyah.
Padahal, sebut Bahrumsyah, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pernah mengatakan sarana pendidikan di Medan sudah cukup memadai.
“justeru sebaliknya masih ada sekolah yang hanya memiliki 3 ruangan belajar yang disekat dengan
tripleks kemudian dijadikan 6 kelas. Ini sangat ironi mengingat Kota Medan mempunyai APBD
Rp6 triliun,” jelas Bahrumsyah.
Bahrumsyah juga mengkritisi perencanaan program pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Medan.
Sementara itu, tukas Bahrumsyah, ratusan miliar rupiah digelontorkan untuk dana pendidikan setiap tahunnya. Namun tidak
berdampak terhadap pembangnan pendidikan di Kota Medan.
“Kondisi sekolah itu dapat diterima apabila letaknya di daerah terpencil. Begiru pun saat ini di daerah terpencil sekolah sudah banyak yang diperbaiki,” ungkapnya.
Untuk itu Komisi B akan menganggarkan
pembangunan SD tersebut pada 2020 melalui RAPBD 2019.
Sebelumnya Kepala Sekolah SD Negeri 060959 Rosita Arianja menyebutkan sekolah tersebut sudah puluhan tahun berdiri namun belum
pernah tersentuh pembangunan.
“Bagaimana pelajar bisa belajar maksimal dengan kondisi ruangan belajar yang sempit dan tidak
mempunyai lapangan untuk mereka bermain dan upacara bendera,” ujarnya.
Rosita berharap Pemko Medan membangun sarana dan prasarana sekolah yang dipimpinnya. (CN/bk)
Hal itu terungkap pada rapat dengar pendapat Komisi B DPRD Medan dengan kepala sekolah se-Kecamatan Medan Belawan, Senin (25/03/2019).
Kondisi dua sekolah yang begitu memprihatinkan itu terungkap saat Ketua Komisi B Bahrumsyah memimpin rapat. Rapat itu sendiri membahas alokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Bahrumsyah terlihat kaget ketika mendengar masih ada sekolah dasar negeri di kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya ini yang sangat memprihatinkan.
"Jelas-jelas Pemko Medan 'kecolongan'," kata Bahrumsyah.
Padahal, sebut Bahrumsyah, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pernah mengatakan sarana pendidikan di Medan sudah cukup memadai.
“justeru sebaliknya masih ada sekolah yang hanya memiliki 3 ruangan belajar yang disekat dengan
tripleks kemudian dijadikan 6 kelas. Ini sangat ironi mengingat Kota Medan mempunyai APBD
Rp6 triliun,” jelas Bahrumsyah.
Bahrumsyah juga mengkritisi perencanaan program pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Medan.
Sementara itu, tukas Bahrumsyah, ratusan miliar rupiah digelontorkan untuk dana pendidikan setiap tahunnya. Namun tidak
berdampak terhadap pembangnan pendidikan di Kota Medan.
“Kondisi sekolah itu dapat diterima apabila letaknya di daerah terpencil. Begiru pun saat ini di daerah terpencil sekolah sudah banyak yang diperbaiki,” ungkapnya.
Untuk itu Komisi B akan menganggarkan
pembangunan SD tersebut pada 2020 melalui RAPBD 2019.
Sebelumnya Kepala Sekolah SD Negeri 060959 Rosita Arianja menyebutkan sekolah tersebut sudah puluhan tahun berdiri namun belum
pernah tersentuh pembangunan.
“Bagaimana pelajar bisa belajar maksimal dengan kondisi ruangan belajar yang sempit dan tidak
mempunyai lapangan untuk mereka bermain dan upacara bendera,” ujarnya.
Rosita berharap Pemko Medan membangun sarana dan prasarana sekolah yang dipimpinnya. (CN/bk)