Desa Wisata Pematang Johar Kabupaten Deli Serdang (CNC/bembeng) |
Medan, CAHAYANEWS.COM – Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) di Kampung Wisata Sawah Desa Pematang Johar Kabupaten Deli Serdang seluas
2500 hektare. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Bidang
Pengabdian Masyarakat, Rimbawati mengungkapkan, nantinya PLTS yang dibangun
akan meminimalkan pembayaran listrik setiap bulan untuk objek wisata tersebut.
“Mereka sekarang ini satu bulan hampir Rp2 juta biaya untuk
listriknya, nah kalau ada itu setidaknya 80 persen sudah bisa ditekan artinya
bisa saving BUMDes-nya,” kata Rimbawati.
1. UMSU
berhasil memperoleh dana hibah penelitian Kemenristekdikti Rp150 juta per tahun
UMSU berhasil meloloskan program pengembangan desa mitra
atau PPDM yang diajukan pada tahun 2019 untuk pendanaan tahun 2020-2022
memperoleh dana hibah penelitian dari Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) sebesar Rp150 juta per tahun.
“Alhamdulillah ternyata program itu disetujui oleh
Kementrian satu minggu yang lalu baru pengumuman maka projek itu harus segera
berjalan. Dana hibah program pengembangan Desa mitra itu standarnya Rp150 juta
per tahun” ujarnya.
2. Berawal
mencari industri Batik
etua LPPM Leilia Khairani bersama Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM UMSU, Rimbawati |
Rimbawati mengatakan mendapatkan Desa Pematang Johar berawal
mencari industri batik dan ternyata di Desa tersebut memproduksi industri Batik
sawah yang dikembangkan. Setelah peninjauan Rimbawati selaku ketua program Desa
mitra dengan anggota Mohammad Yusri, Zulkifli Siregar dan Muhammad Alqomary
melihat bahwa Desa Pematang Johar memiliki potensi yang bisa digali dengan
hamparan sawah.
“Terbesit kepala Desa itu bekerja sama dengan berbagai pihak
untuk menjadikan itu sebagai objek wisata. Karna bidang saya energi terbarukan,
saya mengusulkan subsidi untuk objek wisata tersebut energi pembangkit listrik
dari tenaga surya, akhirnya kita desain dan kita usulkan Kemenristekdikti.
Alhamdulillah ternyata didanai dan projeknya itu nanti akan berjalan per 1
Februari sampai Desember 2020,” jelasnya.
3. Tidak
hanya suplai energi, UMSU juga mengelola dan mendampingi BUMDes
“Banyak hal yang akan kita kerjakan disana tidak hanya
tenaga listrik pembangkit tenaga surya untuk suplai energi di wisata sawah,
tetapi juga pengelolaan dan pendampingan BUMDes. Karna kita sudah memiliki 47
orang tenaga ahli untuk pengelolaan dan pendampingan BUMDes, jadi itu fokus
kita disana dalam pendampingan,” ujarnya.
4. PLTS
akan diresmikan 25 April 2020)
Sebanyak 47 ribu pengunjung wisatawan lokal maupun
Internasional datang ke Kampung Wisata Sawah, membuat UMSU mengejar
penyelesaian PLTS yang akan diresmikan bulan April mendatang.
“Insyaallah PLTS akan kita launching pada
saat Ramadhan, mungkin 25 April atau akhir April untuk mengejar target mereka
juga. Supaya pengeluaran dari sisi pembayaran rekening listrik itu bisa lebih
ditekan lagi. Mudah mudahan bisa mengcover seluruh kebutuhan yang ada di sana ,
karna kami akan merancang itu daya keluaan nya itu 2.200 watt-peak (WP) yang
kami rancang itu, jadi pembangkit tenaga surya di Desa Pematang Johar memiliki
kapasitas 2.200 watt-peak,” jelasnya.
5. PLTS
gunakan sistem On-Grid
Kampung Wisata Sawah Desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika
Febrianti)
Sistem instalansi panel surya yang didesain UMSU pada PLTS
objek wisata kampung Wisata Sawah Desa Pematang Johar, dengan sistem on-grid
karena harus memperhitungkan kondisi cuaca buruk yang berakibat pada produksi
energi matahari yang kurang optimal.
Siang dan malam mereka ready, kami pun mendesain nya on-grid
artinya kalau off-grid tidak mampu mengcover sehingga apabila 2 hari agak
mendung kita bisa ambil dari PLN kalau kondisi cuaca sangat baik maka kita up
untuk di PLTS,” ujarnya.
Pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi
listrik itu dari penyimpanan energi dari baterai kemudian diberi importer untuk
menjadikan listrik arus bolak balik.
“kita sudah saving energinya di baterai tadi, sehingga daya
yang kita hasilkan itu bisa kita pakai selama 6-7 jam sesuai dengan kapasitas
baterai, kita mau baterainya berapa tinggal itu aja intinya,” paparnya.
6.
Melibatkan 4 mahasiswa pertahun dalam PPDM
)Ketua LPPM UMSU Leilia Khairani mengungkapkan ada sembilan
tema prioritas riset Nasional yaitu pangan, energi, kesehatan, transportasi,
produk rekayasa keteknian, Hankam, Kemaritiman, Sosial Humaniora, bidang riset
lainnya (multidisplin dan lintas sektor). Pada PPDM Desa Pematang Johar
melibatkan sebanyak empat mahasiswa pertahunnya.
“Program pengabdian masyarakat tentunya harus melibatkan
mahasiswa, minimal 4 mahasiswa tiap tahunnya perjudul. Ada penugasan dosen,
yang mendukung kompetensi mahasiswa, jadi salah satunya tugas mini riset nah
tugas mini riset itu bisa mengawali kegiatan kegiatan mahasiwa yang akan
melahirkan projek projek penelitian pengabdian dan diarahkan ke tugas akhir
mahasiswa,” katanya.
Dekan Fakultas Teknik UMSU, Munawar Alfansury Siregar (CNC/beng) |
7.
Fakultas teknik sudah sediakan desain PLTS
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UMSU Munawar Alfansury
Siregar, yang bersinergi membangun PLTS Desa Pematang Johar menyampaikan,
bersama para dosen UMSU sudah mendesain energi tenaga surya lebih dulu di
Laboratorium fakultas teknik UMSU.
"Jadi energi tenaga surya kita itu bukan hanya ini,
kita sudah melihat desain di laboratorium. Jadi energi surya kita itu sudah ada
banyak. Tinggal disana tuh bagaimana kondisi cuaca disana," ujarnya (CNC/beng-anti)