Sidang Paripurna, Fraksi Demokrat: Kinerja 6 OPD Pemko Medan Menurun

Share:
MEDAN, CAHAYANEWS.COM -- Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan mengkritisi kinerja 6 OPD dalam rangkaian Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Walikota Medan TA 2020, pada sidang paripurna mendengarkan pemandangan umum fraksi-fraksi, Senin (14/06/2021).

Sidang dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim SE didampingi para wakil dan dihadiri Sekda Wiriya Alrahman.
Pandangan umum Fraksi Partai Demokrat yang disampaikan Sekretaris Fraksi Parlindungan Sipahutar menyampaikan kinerja 6 OPD menurun, yaitu Dinas Pendidikan, Dinaa Sosial, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan, Dinas PKP2R serta Dinas Kesehatan.

Fraksi Demokrat secara umum memaklumi penurunan pendapatan daerah akibat krisis kesehatan yang membuat perekonomian melambat di tengah pandemi Covid-19. Bila dibandingkan dengan tahun lalu menurun 33,33 persen dimana dari target pendapatan daerah Rp 4,757 triliun dan terealisir Rp 4,1 Triliun atau sekitar 86,63 persen.

Namun di sisi lain Parlindungan menilai di tengah menurunnya pendapatan daerah sebenarnya kontribusi dari pasar tradisional yang dikelola sangat memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

"Misalnya, untuk Dinas Pendidikan dengan realisasi belanja Rp 822 miliar menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada lagi persoalan terkait sumber daya didik di Kota Medan, namun persoalan kualitas pendidikan dengan sistem belajar daring sangatlah menurun," kata Parlindungan Sipahutar.

Dalam kaitan ini, Fraksi Partai Demokrat mempertanyakan langkah yang dilakukan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Medan.

"Menyangkut Dinas PU dengan realisasi belanja Rp 163 miliar dipertanyakan berapa persen ruas jalan yang diaspal dan dibeton, juga berapa persen drainase atua gorong gorong dibangun atau diperbaiki," katanya.

Dinas PKP2R dengan realisasi anggaran Rp 124 miliar dipertanyakan program lingkungan sehat perumahan berkaitan dengan pembuatan septi tank dan pemasangan pipa air bersih. Sedang Dinas Perhubungan dengan realisasi anggaran Rp 88 miliar masih belum mampu mengatasi kemacetan arus lalulintas sehingga perlu dipertanyakan langkah yang sudah dilakukan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas.

Menyangkut Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan anggaran Rp 553 miliar, namun dinilai belum mampu mengatasi permasalahan kebersihan bahkan dari segi pendapatan daerah hanya mampu menarik retribusi kebersihan Rp 22 miliar yang dinilai tidak signifikan.

"Di bidang pelayanan, Dinas Sosial disoroti bahwa anggaran Rp13 miliar masih didominasi gaji pegawai sedang anggaran untuk fakir miskin sangatlah minim," katanya. 

"Di sektor kesehatan dipertanyakan upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dalam menanggulangi stunting, demam berdarah dan penyakit menular lainnya," tutupnya.

Sidang Paripurna yang diikuti secara virtual oleh sebagian besar anggota dewan dan pimpinan OPD ini akan dilanjutkan 21 Juni guna mendengar nota jawaban walikota atas pemandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Medan. (CNC/BK1)

Share:
Komentar

Berita Terkini