Labusel – CN.com | Seorang tenaga keamanan di PTPN 3 sisumut dalam kepemilikan senjata jenis AIRSOFT GUN sangat diragukan untuk legalitasnya, dalam hal ini bisa disimpulkan dari hasil konfirmasi oleh beberapa orang media cetak dan media elektronik, selasa 23/1, kepada Indra, Asisten personalia kebun( APK) di ruang kerjanya.
Kejadian ini terungkap dari hasil laporan oleh seorang masyarakat kepada awak media jum,at 17/1, di Dusun blok 40, Desa Sisumut, kecamatan kota pinang, kabupaten labuhan batu selatan, ND menuturkan pada jum,at malam dirinya beserta istri masuk kedalam areal perkebunan PTPN 3 sisumut, lebih tepatnya di areal afdiling 6, yang berbatasan langsung beberapa puluh meter dari perumahan warga.
Dari keterangan ND (40) tahun, " malam itu saya bersama istri masuk ke areal kebun sekira pukul 19 wib, setelah melakukan pemanenan buah kelapa sawit karna desakan ekonomi, baru mendapatkan 2 janjang, anggota scuriti yang bernama, Pandi yoheri A manurung, datang dengan mengendarai sepeda motor menghampiri saya, dan meletuskan 2 kali senjata jenis AIRSOFT GUN ke udara, serta membekap dan mengacungkan senjatanya ke kepala saya terang ND.
Sementara itu Indra APK kebun PTPN 3 sisumut, dari hasil confirmasi nya mengatakan, " permasalahan ini sudah kita limpahkan ke Disrik di Aek Nabara, dan sudah di tangani oleh papam tegasnya. Untuk pelaku sendiri ( pandi yoheri A manurung, permasalahan nya masih sedang di peroses oleh pihak perusahaan, dan masih dalam pendalaman.
Indra juga sangat menyayangkan terjadinya akan hal ini, sebagai tenaga pengamanan (scuriti) di perusahaan, seharusnya sebagai tenaga pengamanan harus mampu untuk menjaga aset dari perusahaan itu sendiri, tetapi yang dilakukannya malah memberi pembiaran dan memberi keputusan sendiri tampa di ketahui pihak perusahaan, akan hal ini kita akan memberikan tindakan tegas terhadapnya, papar indra kembali.
Saat awak media menanyakan tentang ijin dan penggunaan senjata jenis AIRSOFT GUN tersebut kepada Indra," Untuk Asobgan saat ini sudah di amankan oleh papam, dan untuk ijinnya dalam ( maupun penggunaannya bapak bapak langsung aja konfirmasi kepada papam, saya kurang tau akan hal tersebut" jelas indara kembali (p.rambe)
