Berondolan Afd 1 Kebun Sei Baruhur Hampir Satu Rotasi Tak Terangkat

Share:
Labusel, CAHAYANEWS.COM - Berondolan milik perkebunan PTPN 3 sei baruhur banyak tak terangkat di areal afd satu, hal ini terpantau pada selasa 30/8/2022, sekitar jam 10 wib.

Tidak tanggung-tanggung berondolan yang tidak terangkat berkisar satu block atou lebih kurangnya seluas 25 hektar, tepatnya di block i.5, tampak sudah mulai menghitam dan sebagian telah membusuk.

Padahal block i.5, letaknya tidak jauh dari kantor afd satu, lebih kurang berkisar 100 meter saja, serta kondisi jalan boleh di bilang tidak ada hambatan maupun gendala untuk transportasi pengangkutan.

Karpim afd satu D. Saragih saat di konfirmasi sangat sulit untuk membalas walopun pesan yang dikirim melalui WhatsApp telah menandakan cikles dua, artinya pesan yang dikirim telah masuk.

Sekira pukul 14.36 wib, karpim afd 1 baru membalas melalui WhatsApp milik nya, Dari klarifikasi nya bahwa pihak afd telah berupaya bekerja semaksimal mungkin serta pengangkutan berondolan di laksanakan langsung dengan pengangkutan tbs yang ada.

Selain itu juga, karpim juga telah menyampaikan hal tersebut dengan pimpinan, dalam hal ini artinya pimpinan telah mengetahui adanya berondolan yang tidak terangkat di areal afd satu tersebut.

Padahal sesuai dari peraturan, tidak di benarkan adanya produksi yang tertinggal di lapangan, semua hasil produksi harus habis terangkat semua di setiap hari kerja.
Dari hal ini, dapat di petik adanya keteledoran yang dilakukan oleh karpim afd satu sei baruhur, dalam melaksanakan tugas kerjanya atou memang juga bisa terjadi tidak adanya komunikasi yang terjalin antara karpim dengan pelaksana tugas yang lain.

Bila di lihat melalui klarifikasi karpim, dimana berondolan akan diangkat bersamaan dengan tbs, seharusnya tidak ada lagi berondolan yang tertinggal di block i.5 tersebut, hal ini sedikit menjadi sebuah teka teki, apa yang terjadi.

Dalam hal ini, jelasnya ada kerugian yang di dapatkan oleh perusahaan PTPN 3 sei baruhur juga karyawan itu sendiri, yang  di akibatkan oleh keteledoran dari sistem kerja yang ada. (CNC/PR
Share:
Komentar

Berita Terkini