SYAMSUL ARIFIN STRES AKIBAT PENYAKIT DIDERITANYA” , MENJILAT DENGAN DJOSS DENGAN MEMBAGIKAN SEMBAKO AGAR BISA DIBANTU.

Share:
Sembako Bergambar Syamsyul Arifin Yang di temukan Warga Jalan Puri,  Untuk Memenagkan Paslon No. Urut 2 DJOSS 

 

MEDAN, CN.com |    H-1 Sehari menjelang pemilihan umum calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, ditemukan nya sembako oleh warga Jalan Puri Medan Kota Matsum I,  Kec Medan Area dihebohkan dengan temuan Sembako Berupa Beras,  Gula dan Minyak goreng,  selasa (26/6)

Terduga empat pelaku yang tertangkap basah oleh warga diduga  melakukan serangan fajar berupa pembagian sembako. Dengar barang Bukti Truk Colt Diesel berwarna kuning dengan nomor polisi BK 8327 XP, bermuatan lima ton beras, puluhan kilo gula dan minyak goreng, diamankan.

Salah satu dari keempat pelaku diduga merupakan anggota KPPS 1 Komat dua Kecamatan Medan Area. Kini Keempat Pelaku dibawa warga menuju Kantor Panwaslu Medan guna memenuhi keterangan.

Barang bukti sembako tersebut diturunkan ke rumah Edi Tahir warga Jalan Puri Gang Sawo, Kecamatan Medan Area,  edi Merupakan timses dari salah satu paslon untuk khusunya kec,  medan area.

Tokoh masyarakat kota matsum Sekaligus Ketua DPP LSM Pelangi Nusantara,  Amril Koto mengatakan:  " pembagian sembako bergambar Syamsul Arifin itu diduga untuk mengarahkan warga ke paslon no. Urut 2 Djarot dan Sihar, Syamsul Arifin sebagai tokoh masyarakat sumut Sudah mencederai Proses Demokrasi",  ujar koto yang akrab disapa itu.

"Pelaku Edi Tahir yang juga tokoh kota matsum Kec,Medan Area. Edi Tahir adalah penghianat keluarga H. Anif Shah orang tua dari  pak Ijek cawagub,  sewaktu Ajib Shah Mencalonkan Jadi Walikota Medan dulu ",  terang ketua DPP LSM Pelangi Nusantara.

Pada Pencalonan Ajib shah dan Binsar situmorang waktu pemilihan walikota dulu, uang yang diterima Edi Tahir dari Keluarga Ajib Shah jadi masalah, Sebut Amril koto.

Dan Syamsul Arifin mempunyai dendam pribadi dengan keluarga H. ANIF SHAH,  masalah korupsi APBD Langkat semasa Syamsul Arifin menjadi bupati langkat waktu itu. Sampai syamsul arifin ditahan KPK,  sebut koto.

Penyakit yang ada pada Syamsul Arifin Komplikasi, Politik, dendam jabatan dan juga masih berambisi untuk menjadi gubernur sumut lagi, tapi tidak ada partai yang mendukung,  sehingga menjadi senjata untuknya memenangkan Paslon No. Urut 2 tersebut dengan membagikan sembako kepada masyarakat.

Proses bagi-bagi beras tersebut dinilai sebagai bagian dari politik uang. Disamping mencederai pendidikan demokrasi, politik uang bukanlah sebuah kampanye main-main. Politik uang merupakan bagian dari kejahatan pemilu.

Sementara barang bukti sembako yang terdapat foto tokoh masyarakat Syamsul Arifin, sempat turun ke rumah Edi Tahir diangkut kembali ke dalam truk dan dibawa ke kantor panwaslu sebagai barang bukti.

Dan untuk sejauh ini belum ada keterangan dari Panwaslu dan Syamsul Arifin terkait sembako yang ditemukan itu .(bm)
Share:
Komentar

Berita Terkini