CAHAYANEWS.COM -- Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendukung Sosialisasi dan Pembangunan Percontohan Tangki Septik Kedap dan Sumur Resapan khususnya dilingkungan sekolah. Diharapkan program ini dapat meningkatkan Kualitas perencanaan Pembangunan di Kota Medan utamanya dalam hal konservasi air dan sanitasi.
Demikian hal ini disampaikan Plt Wali Kota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si ketika menghadiri Sosialisasi dan Pembangunan Percontohan Tangki Septik Kedap dan Sumur Resapan di SMK Asga Mandiri, Jalan Karya Jaya, Nomor 196, Medan Johor, Senin (18/01).
Hadir dalam acara tersebut Ketua LPPM USU Prof. Tulus, Guru Besar Konservasi USU, Prof Abdul Rauf, Regional Manager IUWASH PLUS, Mohamad Yagi dan
Ketua BMPS Kota Medan Muhammad Arif, SE serta Kepala Cabang Pemasaran Air Limbah PDAM Tirtanadi, Kolot Parlindungan dan Ketua KADIN Medan, Arman Chandra
Sosialisasi dan Pembangunan Percontohan Tangki Septik Kedap dan Sumur Resapan ini merupakan program kerjasama Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Medan dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi dunia pendidikan di kota Medan.
Dikatakan Plt Wali Kota Medan, Keterlibatan BMPS, LPPM USU dan USAID Iuwash Plus dalam program ini sangat bagus. karena program ini merupakan bentuk kepedulian bagi Kota Medan Khususnya dalam memberikan Akses kepada warga terhadap Konservasi air dan sanitasi yang baik terutama di lingkungan sekolah. Disamping itu, Akhyar juga menjelaskan Pemko Medan juga telah memiliki Peraturan Terkait Sumur Resapan yakni jika ingin mengurus Izin Mendirikan Bangunan salah satu syaratnya harus adanya Sumur Resapan.
"Pembuatan Sumur Resapan sebenarnya sangat sederhana, yakni dimulai dengan cara bagaimana menginfiltrasi air hujan kedalam bumi. Tentu hal ini dapat kita lakukan dengan tidak mengecor semen halaman dan dapat diganti dengan conblok sehingga air dapat meresap ke dalam tanah. Artinya jika kita serius untuk Sumur Resepan dapat melakukan hal yang paling sederhana", kata Akhyar.
Kemudian Akhyar juga menjelaskan bahwa hal lain yang dapat dilakukan untuk menahan air tidak langsung jatuh ke bumi agar tidak terjadi banjir adalah dengan membuat Roftop Garden. Hal ini yang saat ini tengah saya himbau kepada seluruh masyarakat Kota Medan agar bersama-sama membuat Roftop Garden agar dapat menahan air hujan.
Sebelumnya, Ketua LPPM USU Prof Tulus mengatakan kegiatan ini digelar sebagai tindak lanjut implementasi dalam penjagaan air untuk warga Kota Medan. Program Sosialisasi Pencanangan dan Pengoperasian Sumur Resapan dan Tangki Septik Kedap ini merupakan implementasi gagasan yang digelar USAID IUWASH Plus sebagai upaya pelaksanaan konservasi air dan sanitasi.
"Seharusnya sumur resapan dan tangki septik ini harus ada di setiap rumah-rumah yang ada. Maka dari itu, kita bekerjasama dengan Pemko Medan dalam pengalokasian air hujan ini. Terselenggaranya kegiatan ini karena kebutuhan air di Kota Medan ini belum tercukupi. Sehingga dengan adanya sumur resapan ini, diharapkan kebutuhan air masyarakat Kota Medan dapat terpenuhi," kata Prof Tulus.
Sementara itu Ketua BMPS Kota Medan Muhammad Arif, SE mengaku pihaknya sangat antusias program kerjasama ini. Tentunya melalui program ini dapat meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higene bagi siswa, guru dan orang tua siswa serta masyarakat disekitar sekolah swasta berdomisili.
"BMPS MEDAN akan mendorong seluruh anggotanya untuk melaksanakan Pembangunan Septik Tangki Kedap dan Sumut Resepan karena Pembangunan ini dapat meningkatkan Layanan Sanitasi serta Perbaikan perilaku hygiene dilingkungan sekolah", jelasnya. (BK1)