Covid-19 Meningkat, Haris Kelana Damanik Minta Pemko Medan Lebih Agresif Melakukan Penekanan Penyebaran Covid-19

Share:

MEDAN, CAHAYANEWS.COM - Tingginya Angka peningkatan Pandemi Covid-19 di Kota Medan semakin menunjukkan kenaikan yang signifikan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kota Medan yang sudah terpuruk sejak pandemi Covid-19 ada di Indonesia.

Melihat ini, anggota DPRD Kota Medan, Harris Kelana Damanik kembali menekankan sambil berharap agar pemerintah kota Medan bersama Satgas Covid-19 semakin meningkatkan pengawasan dan pengetatan aktivitas warga masyarakat kota Medan untuk menekan penularan virus Covid-19 semakin bertambah.

Meski diakui upaya yang dilakukan pemko Medan dalam melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 sudah berjalan, namum perlu masih ditingkatkan sampai ketingkat lingkungan bahkan sampai ke daerah pinggiran kota.

“Tim Satgas Covid-19 harus terus melakukan patroli dan pengawasan PPKM Mikro.

Banyak usaha-usaha yang buka harus dipantau apakah telah menyediakan dan melaksanakan prokes seperti tempat pencuci tangan, alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) dan melakukan pembatasan jarak. Karena temuan dilapangan masih banyak kita lihat tempat-tempat usaha yang tidak menyediakan alat prokes Covid-19 tersebut,”ujar wakil rakyat dari Dapil 2 Kota Medan ini. Jum’at (4/6/2021).

Harris menambahkan lagi, ada baiknya upaya pemerintah dalam menekan angka penularan Covid-19 ini juga didukung peran aktif masyarakat kota Medan terutama para pemiliki usaha dan juga masyarakat.

“Selalu memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin, dan menjaga jarak serta mengurangi aktivitas diri merupakan solusi agar terhindar dari penularan Covid-19,”terang politisi dari Partai Gerindra Kota Medan ini lagi.

Pedagang Kaki Lima, warung nasi, warung kopi dan pengusaha foto copy dan lain sebagainya, perlu juga divaksinasi.

Wakil rakyat yang duduk di Komisi II DPRD Kota Medan mengatakan lagi, tim Satgas Covid-19 bersama Dinas Kesehatan Kota Medan perlu melakukan pencegahan penularan virus corona kepada para pedagang pinggir jalan atau PK5 seperti pemilik warung nasi, pemilik warung kopi, Foto Copy, toko elektonik, usaha kelontong dan lain sebagainya, sebab, semua usaha itu selalu dikunjungi masyarakat.

“Penularan Covid-19 tidak terlihat secara kasat mata, dan bisa saja terjadi penularan dari sana, atau sebaliknya,”terang nya.

Sambung Harris lagi, masing-masing kecamatan dan kelurahan perlu mendata setiap usaha yang ada di daerahnya tersebut dengan melakukan 3T (testing, tracing, treatment) sebagai upaya menekan peneyebaran Covid-19.

Harris juga mengingatkan kepada para pemilik usaha untuk selalu menerapkan protokol kesehatan kepada setiap pengunjung yang ada datang ke tempat usaha nya tersebut dengan mewajibkan pengunjung untuk memakai masker, mencuci tangan dan melakukan pengukuran suhu tubuh.

” Kita tidak ingin kasus Covid-19 yang menimpa masyarakat di dua lingkungan VII Kelurahan Gedung Johor kecamatan Medan Johor dan di lingkungan X Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang terjadi di kecamatan lain di kota Medan. Jadi bukan hanya pembatasan pada jam usaha saja yang berlakukan, namun juga aktifitas selama beroperasi nya usaha tersebut juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan,”pungkasnya.(RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini