Tak Masuk Akal, Bangunan Lantai 37 Manhattan Rubuh Akibat Salah Komunikasi

Share:
CN.com- Medan | Rubuhnya bangunan lantai 37 Manhattan Times Square disebabkan macetnya alat komunikasi (radio panggil). Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan Maruli Tua Tarigan menilai hal itu tidak masuk di akal.

 

"Kalau disebutkan penyebabnya akibat macatnya alat komunikasi, itu tidak masuk di akal," kata Maruli Tua Tarigan kepada wartawan, Rabu (30/01/2018).

Bangunan Manhattan adalah kategori bangunan pencakar langit yang memiliki kategori high risk (resiko tinggi). Menurut Maruli, pengerjaannya tidak boleh asal-asalan. Materialnya harus yang bermutu tinggi. Begitu juga SDM-nya tidak asal comot (rekrut). Alat komunikasinya juga tidak boleh macat.

Maruli menegaskan manajemen proyek secara keseluruhan perlu dievaluasi. Seperti manajemen konstruksi, manajemen mutu, manajemen SDM dan Quality Control apakah sudah memenuhi syarat atau tidak.

"Kalau hanya alat komunikasi (radio panggil) yang macet, tidak bisa dijadikan alasan. , Karena ada cara mensiasatinya. Jika sampai tiga kali komunikasi gagal dengan operator pompa, pengecoran harus dihentikan,” kata Maruli.

Sebelumnya, Site Enginering PT PP Mujiono kepada rombongan Komisi D yang melakukan kunjungan ke Manhattan Square, Selasa (29/01/2018), mengatakan jatuhnya material bangunan karena komunikasi macet. Akibatnya beton menumpuk di satu titik sehingga peranca penopang lantai atap ambruk karena tidak kuat menahan beban.

Kalaupun sistem komunikasi rusak, kata Maruli, artinya manajemen mutu perlu dipertanyakan, quality control tidak berjalan baik, bisa saja materialnya (semen cor)  tidak berkualitas.

Oleh sebab itu, sebut dia, Pemko Medan harus memanggil pihak manajemen untuk mempertanyakan kenapa jatuhnya material bangunan itu bisa terjadi. Dikhawatirkan, pada pembangunan di lantai-lantai sebelumnya telah terjadi jatuhnya material, tapi hanya di lantai 37 peristiwa itu terdeteksi.

Makanya, kata sarjana teknik sipil ini, Pemko harus secepatnya turun tangan dan mengumumkan kepada masyarakat bahwa bangunan tersebut aman untuk dihuni.

“Jangan sampai masyarakat mengkhawatirkan kekokohan konstruksi bangunan itu. Kalau konsumen ragu dan tidak membeli bangunan tersebut, manajemen bisa rugi besar. Jangan hilangkan kepercayaan masyarakat,” terang politisi Nasdem ini. (bm)
Share:
Komentar

Berita Terkini